Melakukan perjalanan wisata akan terasa menyenangkan jika dilakukan bersama-sama, dengan keluarga atau para sahabat.
Meskipun demikian, perjalanan wisata seorang diri juga tidak kalah
mengasyikkan. Kita dapat menentukan sesuka hati ke mana akan pergi tanpa
perlu banyak kompromi.
1. Mudahkan diri
Bepergian seorang diri memang bisa membuat seseorang
menentukan destinasi sesuka hati. Namun, ini bukan berarti kita bisa
menjelajah ke pedalaman Papua tanpa pernah ke sana sebelumnya, atau
pergi ke benua yang jauh di sana. Ada baiknya untuk mengunjungi
destinasi yang pernah didatangi sebelumnya. Atau, jika memang ingin ke
tempat baru, bergabunglah dengan grup lain yang juga menuju ke sana.
2. Matangkan rencana
Buat
rencana perjalanan sebaik dan sematang mungkin. Manfaatkan fasilitas
Internet untuk mencari titik-titik wisata terbaik. Pergi sendiri memang
bisa mengikuti mau sendiri. Namun, bukan berarti kita tidak tahu tempat
apa yang akan dituju. Selain itu, cari tahu mengenai perbedaan zona
waktu. Akan jadi membingungkan jika mendarat di tempat tujuan ketika tengah malam.
3. Jadilah egois sesekali
Duduk
di taman selama berjam-jam atau mengunjungi lima restoran dalam satu
hari. Lewatkan museum atau destinasi yang biasa dikunjungi. Salah satu
hal paling menyenangkan dari bepergian sendirian adalah kita dapat
melakukan apa pun yang kita mau. Jadi, biarkan diri menjadi sedikit
serakah dan egois.
4. Waspada dan pahami lingkungan tujuan wisata
Hindari
mengenakan pakaian yang terlalu mengumbar aurat di daerah-daerah yang
mayoritas penduduknya muslim. Lalu, tinggalkan pula aksesori yang mahal
dan terlalu mencolok. Gunakan aksesori sewajarnya. Selain itu, jangan
bawa serta gadget mahal. Dengan begitu, kita akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian.
5. Wisata sendiri bukan berarti menjadi penyendiri
Ada
kalanya kita bingung dan tersesat di tengah perjalanan. Pergi sendirian
bukan berarti kita tidak menanyakan arah yang benar untuk bisa kembali
ke jalan yang benar. Bicaralah dengan orang-orang sekitar. Bahkan,
dengan wisata sendiri, kesempatan berbicara dengan penduduk setempat
menjadi lebih besar. Dengan begitu, informasi tentang keunikan tempat
wisata juga banyak didapat atau bahkan bisa mendapatkan teman baru.
6. Tetap berhubungan
Tetap
jaga hubungan dengan keluarga atau sahabat selama dalam perjalanan
wisata. Jika terjadi sesuatu dengan kita, keluarga dan sahabat akan
selalu ada.
Kamis, 28 November 2013
Tips Wisata Keluarga
Tips Wisata Keluarga agar mendapatkan liburan yang aman
dan tidak mempunyai banyak resiko kecelakaan yang memang bisa terjadi karena
kelalaian manusianya sendiri. Dengan menggunakan panduan tips wisata keluarga Anda bisa mengamankan seluruh anggota keluarga
Anda dari kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu mengikuti petunjuk tips
wisata keluarga sangat bisa memberikan keamanan dalam perjalanan pada saat
di tempat wisata maupun sebelum merencanakan liburan.
1. Rencana
Planning
atau rencana sangat dibutuhkan jika Anda akan berwisata dengan keluarga Anda,
membawa banyak anggota keluarga menjadikan Anda sebagai kepala rumah tangga
atau menjadi penanggung jawab dalam wisata keluarga tersebut. Rencanakan mau
berwisata dimana tujuannya apa, dan yang pasti jangan sampai Anda ketempat
tujuan yang salah satu keluarga Anda mengalami serangan penyakit jika pergi
ketempat itu. Contoh salah satu anggota keluarga Anda alergi dingin Anda
berwisata bersama ke puncak, bisa dibayangkan tersiksanya orang terserang
alergi dingin.
2. Bawa yang
penting
Meminimalisasi
bawaan karena membutuhkna tempat duduk yang banyak di dalam mobil Anda, jangan
sampai mobil Anda penuh denga barang bawaa padahal mobil tersebut tidak muat
menampung seluruh anggota keluarga Anda. Jadi bawa yang penting kemudian pilih
yang tidak begitu penting dan yang tidak penting tinggalkan saja dirumah.
3. Obat –
obatan
Siapa bilang
tidak diperlukan membawa obat – obatan, kebanyakan tempat pariwisata di
Indonesia belum difasilitasi dengan tempat kesehatan yang layak. Ada baiknya
Anda yang mempersiapkan minimal P3K untuk pertolongan pertama keluarga Anda
sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat.
4. Budget
Masalah
biaya juga harus diperhitungkan dengan membawa banyak orang dalam wisata
keluarga Anda tidak maukan kelihatan sangat minimalis liburannya, nah semua itu
bisa disiasati dalam perencanaan budget atau anggaran yang Anda keluarkan saat
berlibur.
Dengan
keempat tips wisata keluarga tersebut Anda sudah sangat bisa mengamankan serta
memberikan kesenangan terhadap seluruh anggota keluarga yang ikut dalam wisata
tersebut. Selain itu dengan panduan ini diharapkan tetap berhati – hati karena
kelalaian manusia bisa terjadi setiap saat, dan selamat berlibur bersama
keluarga tercinta.
Tips Wisata Keluarga agar mendapatkan liburan yang aman dan tidak
mempunyai banyak resiko kecelakaan yang memang bisa terjadi karena kelalaian
manusianya sendiri. Dengan menggunakan panduan tips wisata keluarga Anda bisa mengamankan seluruh anggota keluarga
Anda dari kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu mengikuti petunjuk tips
wisata keluarga sangat bisa memberikan keamanan dalam perjalanan pada saat
di tempat wisata maupun sebelum merencanakan liburan.
1.
Rencana
Planning atau
rencana sangat dibutuhkan jika Anda akan berwisata dengan keluarga Anda,
membawa banyak anggota keluarga menjadikan Anda sebagai kepala rumah tangga
atau menjadi penanggung jawab dalam wisata keluarga tersebut. Rencanakan mau
berwisata dimana tujuannya apa, dan yang pasti jangan sampai Anda ketempat
tujuan yang salah satu keluarga Anda mengalami serangan penyakit jika pergi
ketempat itu. Contoh salah satu anggota keluarga Anda alergi dingin Anda
berwisata bersama ke puncak, bisa dibayangkan tersiksanya orang terserang
alergi dingin.
2.
Bawa yang penting
Meminimalisasi
bawaan karena membutuhkna tempat duduk yang banyak di dalam mobil Anda, jangan
sampai mobil Anda penuh denga barang bawaa padahal mobil tersebut tidak muat
menampung seluruh anggota keluarga Anda. Jadi bawa yang penting kemudian pilih
yang tidak begitu penting dan yang tidak penting tinggalkan saja dirumah.
3.
Obat – obatan
Siapa bilang
tidak diperlukan membawa obat – obatan, kebanyakan tempat pariwisata di
Indonesia belum difasilitasi dengan tempat kesehatan yang layak. Ada baiknya Anda
yang mempersiapkan minimal P3K untuk pertolongan pertama keluarga Anda sebelum
dibawa ke rumah sakit terdekat.
4.
Budget
Masalah biaya juga
harus diperhitungkan dengan membawa banyak orang dalam wisata keluarga Anda
tidak maukan kelihatan sangat minimalis liburannya, nah semua itu bisa
disiasati dalam perencanaan budget atau anggaran yang Anda keluarkan saat
berlibur.
Dengan keempat tips wisata
keluarga tersebut Anda sudah sangat bisa mengamankan serta memberikan
kesenangan terhadap seluruh anggota keluarga yang ikut dalam wisata tersebut.
Selain itu dengan panduan ini diharapkan tetap berhati – hati karena kelalaian
manusia bisa terjadi setiap saat, dan selamat berlibur bersama keluarga
tercinta.
Tips Wisata Keluarga agar mendapatkan liburan yang aman dan tidak
mempunyai banyak resiko kecelakaan yang memang bisa terjadi karena kelalaian
manusianya sendiri. Dengan menggunakan panduan tips wisata keluarga Anda bisa mengamankan seluruh anggota keluarga
Anda dari kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu mengikuti petunjuk tips
wisata keluarga sangat bisa memberikan keamanan dalam perjalanan pada saat
di tempat wisata maupun sebelum merencanakan liburan.
1.
Rencana
Planning atau
rencana sangat dibutuhkan jika Anda akan berwisata dengan keluarga Anda,
membawa banyak anggota keluarga menjadikan Anda sebagai kepala rumah tangga
atau menjadi penanggung jawab dalam wisata keluarga tersebut. Rencanakan mau
berwisata dimana tujuannya apa, dan yang pasti jangan sampai Anda ketempat
tujuan yang salah satu keluarga Anda mengalami serangan penyakit jika pergi
ketempat itu. Contoh salah satu anggota keluarga Anda alergi dingin Anda
berwisata bersama ke puncak, bisa dibayangkan tersiksanya orang terserang
alergi dingin.
2.
Bawa yang penting
Meminimalisasi
bawaan karena membutuhkna tempat duduk yang banyak di dalam mobil Anda, jangan
sampai mobil Anda penuh denga barang bawaa padahal mobil tersebut tidak muat
menampung seluruh anggota keluarga Anda. Jadi bawa yang penting kemudian pilih
yang tidak begitu penting dan yang tidak penting tinggalkan saja dirumah.
3.
Obat – obatan
Siapa bilang
tidak diperlukan membawa obat – obatan, kebanyakan tempat pariwisata di
Indonesia belum difasilitasi dengan tempat kesehatan yang layak. Ada baiknya Anda
yang mempersiapkan minimal P3K untuk pertolongan pertama keluarga Anda sebelum
dibawa ke rumah sakit terdekat.
4.
Budget
Masalah biaya juga
harus diperhitungkan dengan membawa banyak orang dalam wisata keluarga Anda
tidak maukan kelihatan sangat minimalis liburannya, nah semua itu bisa
disiasati dalam perencanaan budget atau anggaran yang Anda keluarkan saat
berlibur.
Dengan keempat tips wisata
keluarga tersebut Anda sudah sangat bisa mengamankan serta memberikan
kesenangan terhadap seluruh anggota keluarga yang ikut dalam wisata tersebut.
Selain itu dengan panduan ini diharapkan tetap berhati – hati karena kelalaian
manusia bisa terjadi setiap saat, dan selamat berlibur bersama keluarga
tercinta.
Tips Rafting
Kondisi tubuh.
Sebaiknya peserta arung jeram dalam kondisi berbadan sehat. Tidak masalah jika Anda tidak bisa berenang, namun sebaiknya utarakan kepada pemandu bahwa Anda tidak bisa berenang. Untuk usia peserta, kebijakan setiap operator berbeda-beda karena tergantung kondisi sungai dan tingkat kesulitan pengarungan. Di Arus Liar, anak-anak mulai dari usia 6 tahun bisa menjadi peserta arung jeram.
Pakaian.
Sebaiknya kenakan celana pendek dan kaus katun yang nyaman. Agar nyaman, kenakan sandal sebagai alas kaki. Sebaiknya gunakan sandal gunung daripada mengenakan sandal jepit.
Perlengkapan.
Gunakan helm pelindung dan jaket pelampung (life jacket). Pilih jaket sesuai ukuran tubuh Anda. Cari jaket yang pas di badan, tidak kesempitan maupun terlalu longgar. Jaket pelampung tersedia dalam beberapa ukuran dan bisa diatur.
Pilih helm dengan ukuran pas di kepala. Helm tersedia dalam beberapa ukuran. Cara memastikan helm yang pas adalah tali tidak menyeberang dagu, melainkan berada di bawah dagu. Tetapi jangan sampai tali terlalu sempit hingga menyakiti dagu Anda.
Pemanasan.
Tak ada salahnya Anda melakukan sedikit pemanasan sebelum melakukan arung jeram. Di beberapa operator arung jeram, hal ini seringkali jarang dilakukan. Namun tetap saja, arung jeram adalah olahraga. Jika pemanasan kurang, bisa-bisa di tengah mengayuh dayung, tangan Anda kram.
Posisi duduk.
Duduklah di tepi perahu karet. Jangan di tengah ataupun di dasar perahu karet. Hal ini untuk memudahkan Anda menyeimbangkan tubuh. Ikuti instruksi di mana sebaiknya Anda duduk. Kadang posisi duduk diatur sesuai dengan berat badan peserta.
Anda bisa memilih duduk di sisi kiri atau sisi kanan. Ingatlah posisi duduk Anda karena berhubungan dengan cara mengayuh dayung dan instruksi saat mengayuh. Lalu jepit kaki di bagian dasar perahu. Ada kantung khusus untuk meletakkan kaki agar Anda tak mudah terjengkang.
Dayung.
Anda harus memperhatikan dengan benar cara membawa dan menggunakan dayung. Walau tampak hanya sebilah papan, salah-salah Anda bisa melukai diri sendiri maupun orang lain saat mendayung. Jika Anda duduk di sebelah kanan, genggam ujung dayung berbentuk “T” dengan telapak tangan kanan. Sementara tangan sebelah kiri menggenggam tengah-tengah tongkat dayung.
Mengayuh.
Sebelum memulai arung jeram, instruktur biasanya akan mengajarkan terlebih dahulu berbagai aba-aba. Di antaranya adalah instruksi “Maju” dan “Mundur”. Instruksi “Maju” yaitu dayung dikayuh ke arah dalam untuk membuat perahu maju. Sebaliknya dari arah dalam ke luar akan membuat perahu mundur dan diinstruksikan dengan aba-aba “Mundur”.
Untuk aba-aba mengayuh biasanya ada tambahan intruksi berupa “Kanan” dan “Kiri”. Hal ini untuk menunjuk ke orang yang bertugas mengayuh. Jadi, instruksi yang biasa diucapkan berupa “Kanan Maju, Kiri Mundur” atau “Kanan Mundur, Kiri Maju”. Kedua instruksi ini untuk membantu pemandu dalam membelokkan perahu ke kanan atau ke kiri.
Jadi misalnya “Kanan Maju, Kiri Mundur”, maka orang yang duduk di sebelah kanan segera mengayuh maju dayungnya, sementara orang yang duduk di kiri serentak mengayuh dayung mundur. Sebaliknya, instruksi “Kanan Mundur, Kiri Maju” maka orang yang duduk di kiri mengayuh dayung maju dan orang yang di sebelah kanan mendayung ke arah mundur.
Selain itu, terdapat pula aba-aba “Stop”. Jika Anda mendengar instruksi ini, maka angkat dayung Anda atau berhenti mengayuh dayung. Ada pula instruksi “Pindah Kanan” dan “Pindah Kiri”. Bila terdengar “Pindah Kanan”, maka orang di sebelah kiri segera pindah ke sisi kanan perahu, sementara orang di sebelah kanan tetap di posisinya. Begitu sebaliknya, jika terdengar instruksi “Pindah Kiri”.
Jika Anda mendengar instruksi “Boom”, maka instruksi ini dimaksudkan untuk menghindari jeram. Peserta segera mengangkat dayung dan badan merunduk ke dalam perahu, serta berpegangan pada perahu. Hal ini agar menjaga keseimbangan badan agar tidak terlempar ke sungai.
Saat terjatuh.
Bila Anda terlempar ke sungai, tetaplah tenang dan jangan panik. Namun, cara berenangnya tidak seperti berenang di kolam renang. Arahkan tubuh Anda menghadap ke atas atau bawa tubuh menjadi terlentang, seakan sedang berbaring di atas air.
Lalu arahkan tubuh sesuai arus sungai, jangan melawan arus atau membelakangi arus. Angkat kaki tinggi dan menghadap ke depan atau ke arah hilir sungai. Hal ini agar Anda mengetahui jika ada batu di depan Anda dan bisa menahannya dengan kaki.
Jika Anda terlempar cukup jauh, biasanya pemandu akan melempar tali sepanjang 20 meter. Peserta bisa menyambar tali tersebut dan akan ditarik menuju perahu.
Perahu terbalik.
Kadang saat arus deras atau memang disengaja, perahu akan terbalik. Di beberapa kejadian, peserta akan berada di dalam perahu yang terbalik. Suasana yang seketika gelap kadang membuat panik. Jika hal ini terjadi, tetaplah tenang.
Walau perahu terbalik, di perahu terdapat celah udara. Cobalah keluar dari balik perahu dengan cara menyelam. Namun sebenarnya di dalam perahu pun tetap aman. Hanya saja sebaiknya berusaha keluar agar tidak terkena batu.
Sebaiknya peserta arung jeram dalam kondisi berbadan sehat. Tidak masalah jika Anda tidak bisa berenang, namun sebaiknya utarakan kepada pemandu bahwa Anda tidak bisa berenang. Untuk usia peserta, kebijakan setiap operator berbeda-beda karena tergantung kondisi sungai dan tingkat kesulitan pengarungan. Di Arus Liar, anak-anak mulai dari usia 6 tahun bisa menjadi peserta arung jeram.
Pakaian.
Sebaiknya kenakan celana pendek dan kaus katun yang nyaman. Agar nyaman, kenakan sandal sebagai alas kaki. Sebaiknya gunakan sandal gunung daripada mengenakan sandal jepit.
Perlengkapan.
Gunakan helm pelindung dan jaket pelampung (life jacket). Pilih jaket sesuai ukuran tubuh Anda. Cari jaket yang pas di badan, tidak kesempitan maupun terlalu longgar. Jaket pelampung tersedia dalam beberapa ukuran dan bisa diatur.
Pilih helm dengan ukuran pas di kepala. Helm tersedia dalam beberapa ukuran. Cara memastikan helm yang pas adalah tali tidak menyeberang dagu, melainkan berada di bawah dagu. Tetapi jangan sampai tali terlalu sempit hingga menyakiti dagu Anda.
Pemanasan.
Tak ada salahnya Anda melakukan sedikit pemanasan sebelum melakukan arung jeram. Di beberapa operator arung jeram, hal ini seringkali jarang dilakukan. Namun tetap saja, arung jeram adalah olahraga. Jika pemanasan kurang, bisa-bisa di tengah mengayuh dayung, tangan Anda kram.
Posisi duduk.
Duduklah di tepi perahu karet. Jangan di tengah ataupun di dasar perahu karet. Hal ini untuk memudahkan Anda menyeimbangkan tubuh. Ikuti instruksi di mana sebaiknya Anda duduk. Kadang posisi duduk diatur sesuai dengan berat badan peserta.
Anda bisa memilih duduk di sisi kiri atau sisi kanan. Ingatlah posisi duduk Anda karena berhubungan dengan cara mengayuh dayung dan instruksi saat mengayuh. Lalu jepit kaki di bagian dasar perahu. Ada kantung khusus untuk meletakkan kaki agar Anda tak mudah terjengkang.
Dayung.
Anda harus memperhatikan dengan benar cara membawa dan menggunakan dayung. Walau tampak hanya sebilah papan, salah-salah Anda bisa melukai diri sendiri maupun orang lain saat mendayung. Jika Anda duduk di sebelah kanan, genggam ujung dayung berbentuk “T” dengan telapak tangan kanan. Sementara tangan sebelah kiri menggenggam tengah-tengah tongkat dayung.
Mengayuh.
Sebelum memulai arung jeram, instruktur biasanya akan mengajarkan terlebih dahulu berbagai aba-aba. Di antaranya adalah instruksi “Maju” dan “Mundur”. Instruksi “Maju” yaitu dayung dikayuh ke arah dalam untuk membuat perahu maju. Sebaliknya dari arah dalam ke luar akan membuat perahu mundur dan diinstruksikan dengan aba-aba “Mundur”.
Untuk aba-aba mengayuh biasanya ada tambahan intruksi berupa “Kanan” dan “Kiri”. Hal ini untuk menunjuk ke orang yang bertugas mengayuh. Jadi, instruksi yang biasa diucapkan berupa “Kanan Maju, Kiri Mundur” atau “Kanan Mundur, Kiri Maju”. Kedua instruksi ini untuk membantu pemandu dalam membelokkan perahu ke kanan atau ke kiri.
Jadi misalnya “Kanan Maju, Kiri Mundur”, maka orang yang duduk di sebelah kanan segera mengayuh maju dayungnya, sementara orang yang duduk di kiri serentak mengayuh dayung mundur. Sebaliknya, instruksi “Kanan Mundur, Kiri Maju” maka orang yang duduk di kiri mengayuh dayung maju dan orang yang di sebelah kanan mendayung ke arah mundur.
Selain itu, terdapat pula aba-aba “Stop”. Jika Anda mendengar instruksi ini, maka angkat dayung Anda atau berhenti mengayuh dayung. Ada pula instruksi “Pindah Kanan” dan “Pindah Kiri”. Bila terdengar “Pindah Kanan”, maka orang di sebelah kiri segera pindah ke sisi kanan perahu, sementara orang di sebelah kanan tetap di posisinya. Begitu sebaliknya, jika terdengar instruksi “Pindah Kiri”.
Jika Anda mendengar instruksi “Boom”, maka instruksi ini dimaksudkan untuk menghindari jeram. Peserta segera mengangkat dayung dan badan merunduk ke dalam perahu, serta berpegangan pada perahu. Hal ini agar menjaga keseimbangan badan agar tidak terlempar ke sungai.
Saat terjatuh.
Bila Anda terlempar ke sungai, tetaplah tenang dan jangan panik. Namun, cara berenangnya tidak seperti berenang di kolam renang. Arahkan tubuh Anda menghadap ke atas atau bawa tubuh menjadi terlentang, seakan sedang berbaring di atas air.
Lalu arahkan tubuh sesuai arus sungai, jangan melawan arus atau membelakangi arus. Angkat kaki tinggi dan menghadap ke depan atau ke arah hilir sungai. Hal ini agar Anda mengetahui jika ada batu di depan Anda dan bisa menahannya dengan kaki.
Jika Anda terlempar cukup jauh, biasanya pemandu akan melempar tali sepanjang 20 meter. Peserta bisa menyambar tali tersebut dan akan ditarik menuju perahu.
Perahu terbalik.
Kadang saat arus deras atau memang disengaja, perahu akan terbalik. Di beberapa kejadian, peserta akan berada di dalam perahu yang terbalik. Suasana yang seketika gelap kadang membuat panik. Jika hal ini terjadi, tetaplah tenang.
Walau perahu terbalik, di perahu terdapat celah udara. Cobalah keluar dari balik perahu dengan cara menyelam. Namun sebenarnya di dalam perahu pun tetap aman. Hanya saja sebaiknya berusaha keluar agar tidak terkena batu.
Langganan:
Postingan (Atom)